Selasa, 26 Desember 2017

Pit a Pat! Stage

Judul : Pit a Pat! Stage Pengarang : Akkang dan Hibee Penerbit : Comica Awal terbit : 17 Juli 2017 (Resmi) Jumlah : 27 episode (25 Desember 2017) (ongoing) Genre : Drama Update : Setiap Senin Yujeong...
Judul : Pit a Pat! Stage
Pengarang : Akkang dan Hibee
Penerbit : Comica
Awal terbit : 17 Juli 2017 (Resmi)
Jumlah : 27 episode (25 Desember 2017) (ongoing)
Genre : Drama
Update : Setiap Senin


Yujeong dari Jurusan Manger di Hwansang Art High School! Secara kebetulan menyadari mimpinya yang sesungguhnya saat ia berdiri di panggung. Apa Yujeong bisa meraih mimpinya? "Pit a Pat! Stage" Yujeong mulai dibuka!

***

Pit a Pat! Stage merupakan komik keluaran webtoon Comica yang bekerjasama dengan salah satu agensi di Korea Selatan, yaitu Fantagio Entertainment. Sebenarnya ini bukan e-comic pertama kolaborasi antara Comica dan Fantagio, tetapi karena inspirasi tokoh utama dalam webtoon ini sudah dikenal masyarakat luas saat ini, maka review dimulai dari webtoon ini.

Bagi para pengemar K-pop wajib membaca webtoon ini karena inspirasi tokoh utama dalam webtoon ini adalah salah satu idol Fantagio Entertainment dan jebolan ajang survival di Korea Selatan. Pada episode pertama webtoon ini sangat terasa ajang survival yang dimaksud, bahkan inspirasi idol pada tokoh utama ini mudah ditebak. Yup! Choi Yoojung, salah satu member dari I.O.I, girl group hasil ajang survival Produce 101. Melalui webtoon ini, pembaca dapat melihat perjuangan dan beratnya Choi Yoojung untuk menjadi seorang idol. Walau tidak 100% merupakan kisah asli dari Choi Yoojung, tapi webtoon ini mampu menampilkan beratnya perjuangan menjadi seorang idol, khususnya melalui ajang survival yang persaingannya lebih berat.

Secara penggambaran dan pewarnaan, webtoon ini cukup baik. Terkesan natural dan tidak terlalu kaku. Seperti komik Korea (webtoon dan manhwa) pada umumnya, gradasi warna tidak terlalu banyak seperti komik-komik Jepang, sehingga menonjolkan warna dasar dan gelap terang warna untuk menunjukkan pencahayaan setting. Walau demikian, ada beberapa panel yang terkesan kaku dan terlihat tidak alami, seperti saat Ayah Yujeong menonton ulang video Yujeong di malam hari. Mungkin karena tidak banyak garis detail yang tergambar sehingga gambar terkesan kaku jika diperhatikan cukup lama. Alangkah lebih baik, pada bagian-bagian seperti tadi ditekankan penggambaran detail garis dan gradasi warna agar terkesan alami, apalagi pada panel Ayah Yujeong terkesan digambarkan malam, sehingga perlu banyak gradasi warna agar perbedaan warna tidak terlalu terlihat.

Penerjemahannya sangat baik. Struktur kata yang digunakan mudah dimengerti karena penggunaan kata pada webtoon ini seperti percakapan sehari-hari. Walau ada penggunaan bahasa slang, tetapi kalimat yang dihasilkan tetap sopan dan sederhana.

Konsep cerita juga sangat menarik dan banyak memberikan pengetahuan dan nasihat-nasihat baru bagi pembaca. Seperti yang disampaikan sebelumnya, cerita ini mengambil perjalanan kisah Choi Yoojung, khususnya selama berada dalam acara survival. Walau tidak 100% asli, tetapi pembaca diajak untuk mengetahui sisi gelap dari dunia entertainment Korea Selatan. Dari segi cerita, yang membuatku kecewa adalah pengemasan ceritanya. Alur dan konflik yang dimunculkan sangat menarik, tetapi sayang pengemasan cerita terlalu terburu-buru. Peserta audisi yang lolos langsung diantar ke dorm tanpa sempat berpamitan ataupun mengambil barang. Selain itu, eliminasi dari 50 orang menjadi 22 orang juga termasuk cepat. Dalam acara survival manapun, biasanya setelah melakukan eliminasi akan ada misi lain yang harus dilakukan sebelum masuk ke misi eliminasi berikutnya. Pengemasan cerita yang terlalu cepat dapat membuat pembaca tidak bisa merasakan secara mendalam emosi puncak yang harusnya tersampaikan pada panel-panel tertentu.

Secara keseluruhan webtoon ini keren sekali. Walau mungkin di akhir cerita kita sudah bisa menebak Choi Yujeong akan debut menjadi idol dan mendapat posisi ke-3 di acara survival tersebut, tetapi sebelum webtoon ini berakhir, kita tidak akan pernah tau akhir cerita yang pasti akan seperti apa. Mungkin akan ada perubahan ending, mengingat webtoon ini tidak 100% kisah nyata Choi Yoojung.



Minggu, 17 September 2017

Touché: Rosetta

Judul : Touché: Rosetta Penulis : Windhy Puspitadewi Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama Terbit : 2017 Jumlah : 200 halaman ISBN : 978-602-035-116-2 Edward Kim memiliki kemampuan memahami...
Judul : Touché: Rosetta
Penulis : Windhy Puspitadewi
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Terbit : 2017
Jumlah : 200 halaman
ISBN : 978-602-035-116-2


Edward Kim memiliki kemampuan memahami semua tulisan, bahkan dari bahasa yang belum pernah dia dengar sebelumnya, melalui sentuhan. Dia seperti Batu Rosetta berjalan. Kemampuannya itu akhirnya dia gunakan untuk mendapatkan uang dengan membantu seorang profesor di British Museum.

Tiba-tiba seorang pria asing datang menemuinya dan memintanya memecahkan sebuah teka-teki. Teka-teki yang berisi rahasia dari zaman Renaissance dan petunjuk pelaku sebuah pembunuhan.

***

Novel ketiga dari Touché series sangat menarik untuk disimak kisahnya. Bagi para Readers yang telah membaca kedua novel Touché sebelumnya pasti tahu bahwa Touché tidak hanya sekadar judul novel, tetapi juga sebutan bagi "mereka" yang memiliki kemampuan sentuhan. Pada novel ketiga ini banyak hal menarik dan mungkin bisa menambah wawasan kita.

Seperti judulnya yaitu Touché: Rosetta, nama Rosetta sendiri diambil dari salah satu batu bersejarah yaitu Batu Rosetta. Batu Rosetta seperti prasasti-prasasti di Indonesia yang berupa batu dengan tulisan yang diukir. Batu ini spesial karena ditulis dengan dua bahasa, yaitu Mesir, dan Yunani, serta menggunakan tiga tulisan, yaitu hieroglif, Demotik Mesir dan Yunani. Judul ini ingin mengenalkan kemampuan tokoh utama, yaitu Edward Kim yang seorang Touché tulisan. Edward bagaikan Batu Rosetta yang memahami beragam bahasa melalui beragam tulisan.

Kisah yang diangkat dalam novel kali ini mulai menguak permasahan utama dari series Touché walaupun belum terlihat jelas, tetapi hal ini tampak dari karakter yang masih berhubungan dengan novel-novel sebelumnya seperti Yunus King dari novel Touché dan Touché: Alchemist, Hiro Marisson, Detektif Samuel Hudson, dan Professor Theodore Richard Martin dari Touché: Alchemist, bahkan beberapa tokoh tersebut memiliki peran penting dalam konflik novel kali ini.

Selain kemungkinan akan muncul permasalahan utama, cerita dari Touché: Rosetta tidak perlu dipertanyakan kembali. Readers akan diajak berkhayal mengenai kehidupan maupun kisah-kisah zaman dahulu walaupun tidak semuanya benar, tapi Windhy mampu mengangkatnya seolah-olah hal itu benar adanya. Sebagai contoh, pada saat Profesor Fischer mengetes kemampuan Edward dengan menunjukkan Papyrus of Ani, kenyataannya mengatakan Papyrus of Ani adalah benar adanya bahkan teks yang dikutip Windhy pun merupakan terjemahan Papyrus of Ani bagian Prayer of Ani. Ada juga kutipan yang mungkin dibuat sendiri oleh Windhy, tetapi terkesan seperti aslinya, yaitu prasasti Kutai yang dikirim ke British Museum pada bagian prolog. Isi prasasti tersebut memiliki beberapa kemiripan pola kata pada Prasasti Kutai,contohnya Prasasti Kutai I.


                     Isi Prasasti Pada Novel:                                             Isi Prasasti Kutai I:

           "Telah lahir putra dari sang Tungga                      "Sang Maharaja Kudungga, yang amat
       Warman. Untuk peringatan itulah tugu ini                 mulia, mempunyai putra yang mashur,
                     didirikan para Brahma."                            Sang Aswawarman namanya, yang seperti
                                                                                          Sang Ansuman menumbuhkan keluarga
                                                                                           yang sangat mulia. Sang Aswawarman
                                                                                       mempunyai putra tiga, seperti api tiga. Yang 
                                                                                         terkemuka dari ketiga putra itu ialah Sang
                                                                                        Mulawarman, raja yang berperadaban baik,
                                                                                           kuat dan kuasa. Sang Mulawarman telah
                                                                                     mengadakan kenduri emas amat banyak. Buat
                                                                                          peringatan kenduri itulah tugu batu ini
                                                                                                     didirikan oleh para Brahma."

Selain Papyrus of Ani, masih banyak kisah masa lalu yang diangkat oleh Windhy dalam cerita ini.  Hubungan rival antara Leonardo da Vinci dan Michelangelo, karya-karya dari para seniman zaman Renaissance, serta hubungan dekat antara Michelangelo dan Tommaso dei Cavalieri merupakan bukti nyata penggunaan sejarah ataupun benda nyata yang ada dan semua dikemas dalam cerita yang menarik dan mampu membuat Readers takjub karena Windhy dapat menjelaskan secara detail dalam bentuk teka-teki dari penyesuaian tahun, interaksi tokoh, penjelasan dan lokasi karya seni, hingga detail karya seni yang digunakan sebagai kunci dalam teka-teki tersebut.

Namun sayang, di tengah-tengah cerita yang menegangkan, cerita ini harus berakhir dengan sambungan. Tidak seperti novel series sebelumnya yang langsung menamatkan cerita pada novel tersebut, novel ini masih memiliki lanjutan karena masalah utama yang belum terselesaikan dan bahkan baru akan menunjukkan masalah utama dari keseluruhan novel series Touché ini.


Dengan kisah yang menarik dan tidak terlalu tebal, novel ini sangat sesuai bagi Readers yang kurang suka membaca atau mulai tertarik membaca novel. Bagi Readers yang suka membaca novel bahkan hobi, akan merasa novel ini tipis karena jalan cerita yang sangat menarik dan bisa diperpanjang lagi.

Bagi yang sudah membaca Touché sebelumnya harus membeli buku ini karena selain cerita yang menarik, akan ada pula tokoh Hiro, tokoh utama dari Touché: Alchemist. Bagi Readers yang belum membaca sama sekali tentang novel series Touché, wajib membelinya karena kisah yang diangkat terkesan nyata dan sesuai dengan sejarah dan lokasi.

Sabtu, 02 September 2017

Flawless Season 1

Judul : Flawless Pengarang : Shinshinhye Penerbit : Line Webtoon Indonesia Awal terbit : 15 Desember 2015 (Resmi) Jumlah : 50 episode + Prolog Genre : Romance Update : Setiap Rabu Sarah,...
Judul : Flawless
Pengarang : Shinshinhye
Penerbit : Line Webtoon Indonesia
Awal terbit : 15 Desember 2015 (Resmi)
Jumlah : 50 episode + Prolog
Genre : Romance
Update : Setiap Rabu


Sarah, si cewek tangguh tidak sengaja bertemu Elios pemuda tunanetra seusianya. Elios begitu misterius, bikin Sarah penasan. Apakah Sarah jatuh cinta? Mungkin ada sesuatu di balik ini semua?

***

E-comic pertama yang kubaca pada saat awal-awal mengenal Webtoon. Gambar sampul komik menarik karena gambar karakter yang seperti komik-komik Jepang dan pewarnaan yang baik membuat daya tarik terhadap komik ini sangat besar. Ringkasan cerita juga menarik karena langsung menjelaskan karakter tokoh dan alur cerita. Shinshinhye pandai membuat ringkasan dalam beberapa kalimat yang mampu membuat orang penasaran akan jalan cerita secara keseluruhan. Walau jujur saja, aku kurang suka dengan ringkasan yang sangat pendek. Rata-rata ringkasan komik yang terbit di Webtoon sangat pendek. Ada kemungkinan Webtoon sangat membatasi ringkasan cerita atau pengarang yang ingin membuat ringkasan sangat pendek, tetapi dengan ringkasan yang sangat pendek menjadi tantangan bagi para pengarang untuk membuat ringkasan dengan alur cerita yang dapat dipahami pembaca.

Jalan cerita tentu saja tidak perlu ditanyakan kualitasnya. Sebagai juara kedua Line Webtoon Contest 2015, Flawless menawarkan cerita yang sangat unik.  Berkisah mengenai cewek tomboy dan pemuda tunanetra yang tampan dan pintar, Shinshinhye mampu menghidupkan karakter para tokoh dan pola pikir anak SMP, dimana pada masa itu anak SMP masih berusaha mencari jati diri dan mulai memikirkan cinta-cintaan. Dari cerita Flawless ini, kitapun dibawa untuk mengetahui lebih lanjut sudut pandang anak-anak berkebutuhan yang selama ini mungkin dikasihani banyak orang, padahal anak-anak berkebutuhan tidak perlu dikasihani, tetapi dirangkul dan diajak berteman layaknya anak biasa. 

Walaupun bergenre romance, tetapi komik ini tidak hanya menghadirkan kisah cinta monyet anak SMP. Komik ini juga menghadirkan kisah-kisah yang mungkin terjadi di lingkungan anak remaja. Walau demikian, ada beberapa jalan cerita yang sedikit tidak masuk akal, seperti saat Fabian yang berusaha untuk menculik Elios dengan menyewa preman. Jujur saja, aku tidak bisa membayangkan jika benar ada seorang anak SMP yang dapat membayar preman untuk menculik atau mencelakai anak seusianya. Namun, dibalik kisah yang tak masuk akal tersebut, ada alasan yang bisa menyebabkan Fabian melakukan tindakan kriminal tersebut. Kurang kasih sayang dari orangtua menjadi hal umum yang sering terjadi di dalam keluarga. Walaupun tidak masuk akal, namun kisah Fabian tersebut bisa saja terjadi di dunia nyata karena kurangnya kasih sayang dari orangtua yang mampu menciptakan niat-niat tidak baik dalam pikiran anak remaja yang masih labil. Dengan kata lain, komik yang dikarang Shinshinhye ini mampu memberikan makna terselubung dibalik beberapa kisah yang tidak masuk akal. Ada alasan-alasan yang memicu konflik tidak masuk akal tersebut terjadi dan bukan tidak mungkin hal itu bisa terjadi di dunia nyata. Tidak hanya beberapa konflik yang tidak masuk akal, tetapi ada juga konflik umum yang biasanya terjadi di dunia nyata dan bagaimana cara mengubah pola pikir yang sudah terbentuk secara umum menjadi pola pikir yang baru untuk mneyelesaikan konflik umum.

Secara gambarpun sangat baik. Seperti yang kukatakan sebelumnya, gambar tokohnya seperti gambar komik Jepang, sehingga membuatku tertarik membacanya. Bahkan aku sempat berpikir bahwa ini komik Jepang. Selain itu, cara gambar Shinshinhye mengalami perkembangan. Jika diperhatikan, gambar tokoh pada episode-episode awal terkesan seperti tokoh berusia 12 tahun, tetapi lama kelamaan penggambaran tokoh mulai terasa dewasa.

Gambar yang disajikan Shinshinhye sangat fleksibel. Penggambaran gerak tubuh tokoh tidak terasa kaku dan bahkan seperti realistis. Namun, pada episode-episode awal masih ditemukan beberapa gambar yang terkesan kaku, seperti saat Sarah ingin memukul Elios pada pertemuan pertama mereka. Penggambaran ekspresi wajah Sarah yang shock terasa sedikit kaku, walaupun penggambaran gerak tubuhnya sangat baik dan terkesan alami. Selain itu, penggambaran si kembar ketika berkunjung ke rumah Sarah untuk mengajaknya ke panti juga sangat kaku bahkan terkesan aneh karena muka mereka menjadi sangat gendut. Walau begitu semakin bertambahnya episode, makin berkurang gambar-gambar yang terkesan kaku. 

Meskipun aku kurang memahami mengenai keindahan gambar, tetapi menurutku pewarnaan pada komik ini sangat baik. Pewarnaan dengan warna terang tetapi kalem membuat komik ini menarik dan terkesan hidup. Penempatan warna dasar dan warna kontrasnya juga sesuai.

Tidak salah jika komik ini berhasil menduduki peringkat kedua pada perlombaan Line Webtoon Contest 2015. Secara cerita dan penggambaran, komik ini sangat minim akan kesalahan. Meskipun baru season pertama, tetapi komik ini mampu menarik minat masyarakat akan e-comic dan mampu menduduki Top 5. Namun sayang, pada season pertama ini kisah cinta antara Sarah dan Elios masih belum terjawab akhirnya dan akan berlanjut di season dua dengan cerita yang lebih menarik lagi di sekolah baru mereka, SMA Koios.
 
Jendela Review Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template